Memancing cumi memang memiliki keasyikkan tersendiri dibanding dengan
yang lain, karena tentunya perlawanan pada saat mancing cumi berbeda
dengan mancing ikan. Teknik yang biasa digunakan untuk mancing cumi
adalah casting dengan menggunakan capela/udang-udangan atau bisa juga
menggunakan umpan alami seperti ikan rinyau, tembang, selar ataupun
udang.
Mengenal karakter target yang akan kita pancing, habitat tempat hidup
dan kebiasaan makannya adalah mutlak diperlukan jika kita ingin sukses
dalam memancing target yang kita cari. Berikut ini sedikit gambaran
tentang mancing cumi/sotong.
1. Cumi/Sotong Karang (Semampar)
- Habitat : Dasar laut (paling banyak) dan pertengahan air,
kadang-kadang naik ke permukaan untuk berburu ikan atau udang yang
menjadi makanannya
- Karakter : Perlawanannya jika terpancing merupakan yang paling
kuat diantara jenis yang lain, kadang terus melawan sampai saat akan
diangkat dari permukaan air. Umumnya merupakan target utama pemancing
cumi mengingat perlawanannya yang tidak gampang menyerah
- Ukuran : Rata-rata yang biasa terpancing berukuran kurang dari 1
kg. Ukuran besarnya bisa mencapai 1.5 – 3 kg lebih tapi biasanya
jarang, hanya pada musim-musim atau periode tertentu saja.
- Umpan : Segala jenis umpan alami yang biasa digunakan (udang, ikan kecil dan lain-lain) dan capela/udang – udangan
- Teknik : Dicasting menggunakan umpan alami+tusukan cumi dan
biarkan tenggelam sampai dasar lalu tarik pelan-pelan sampai umpan
dimakan. Jika menggunakan capela/udang-udangan, paling efektif dengan
teknik yang agak interaktif (twitch & dart, single/double/triple
stroke dan lain-lain) selain teknik standar/dasar (regular/continue
retrieve) .
2. Cumi/Sotong Jarum
- Habitat : Permukaan (paling banyak) dan pertengahan air, jarang terdapat di dasar laut
- Karakter : Dengan ukuran yang sebanding/sama dengan cumi karang
perlawanannya hanya kuat saat awalnya saja, setelah itu cenderung
pasrah seiring dengan gulungan senar oleh pemancing. Perlawanan baru
terasa kuat untuk ukuran panjang badan 20 cm keatas, itupun biasanya
saat awal-awal saja. Merupakan umpan yang baik & umum digunakan
untuk memancing ikan (dasaran/ngoncer)
- Ukuran : Rata-rata yang biasa terpancing berukuran kurang dari
0.5 kg / panjang kurang dari 30 cm. Untuk ukuran super diatas 30 cm
biasanya terdapat di tengah laut dan paling banyak jika sudah masuk
musimnya. Ukuran monster dengan berat diatas 3 kg biasanya sudah masuk
kategori jenis Humbolt (cumi raksasa), banyak terdapat di perairan luar
negeri
- Umpan : Paling efektif dengan menggunakan umpan alami (ikan
tembang/selar/platah/rinyau maupun udang) dengan tusukan
cumi/stem/baited jig. Beberapa ada juga yang tertarik dan terpancing
dengan menggunakan capela/udang-udangan.
- Teknik : Dicasting menggunakan umpan alami+tusukan cumi. Jika
menggunakan capela/udang-udangan, biasanya dengan memainkannya di area
pertengahan sampai permukaan air, paling efektif dengan menggunakan
teknik twitch & dart (zig-zag)
3. Cumi/Sotong Batu (Tempurung)
- Habitat : Dasar laut, kadang naik ke pertengahan & permukaan air untuk mencari umpan tapi jarang sekali.
- Karakter : Dengan ukuran yang sebanding/sama dengan cumi jenis
lain perlawanannya termasuk yang paling lemah, hanya berat badannya
saja yang membuat tarikannya jadi agak sedikit menghibur. Memiliki
tempurung di badan/punggungnya yang keras seperti batu, biasanya
tempurung yang sudah kering digunakan sebagai makanan
alternatif/protein bagi burung perkutut
- Ukuran : Rata-rata ukuran yang terpancing bisa mencapai berat 1
kg-an termasuk dengan berat tempurungnya. Untuk yang berukuran super 3
kg-an keatas lebih banyak diperoleh dengan cara diselam/tombak oleh
nelayan, jarang yang terpancing dengan menggunakan umpan baik alami
maupun capela
- Umpan : Dengan umpan alami & capela/udang-udangan
- Teknik : Dicasting menggunakan umpan alami+tusukan cumi dan biarkan
tenggelam sampai dasar lalu tarik pelan-pelan sampai umpan dimakan.
Jika menggunakan capela/udang-udangan, teknik single/twin/triple stroke
lebih efektif untuk memikatnya karena gerakan capela yang turun-naik di
dasar laut mengikuti gerakan lamban cumi batu dalam mengejar umpan .
4. Gurita (Octopus)
- Habitat : Biasanya terdapat di dasar laut
- Karakter : Hampir sama dengan cumi batu, hanya berat badannya
saja yang membuat tarikan menjadi lebih terasa, perlawanannya hampir
tidak ada. Masih lebih baik cumi batu karena masih ada sedikit
perlawanan. Merupakan salah satu umpan terbaik untuk mancing dengan
teknik dasaran karena dagingnya yang alot. Cukup sulit untuk penanganan
setelah terpancing karena tentakelnya yang menjulur kemana-mana dan
bisa mencengkeram erat setiap benda yang terpegang
- Ukuran : Rata-rata ukuran yang terpancing bisa mencapai berat 1
kg-an. Untuk yang berukuran super biasanya banyak terdapat di perairan
laut dalam
- Umpan : Dengan umpan alami & capela/udang-udangan
- Teknik : Dicasting menggunakan umpan alami+tusukan cumi dan
biarkan tenggelam sampai dasar lalu tarik pelan-pelan sampai umpan
dimakan. Jika menggunakan capela/udang-udangan, teknik
single/twin/triple stroke serta teknik twitch & dart di dasar
dengan 3-5 kali retrieve cukup efektif untuk memikatnya.